Hey siangmu yang menyala
Kutahu kau pasti terjaga
Kuning menguning menyinari
Serpihan hati
Meski serangkaian patah tak jua sirna
Kau tatap, lara membara
Suara berlebur getih
Menyambut perih
Seketika kau rebut kesunyian
Dalam perasaan syahdu berceloteh dengan Sang Pemberi Hidup
Rampas kau rampas
Semangkuk sakral ibadahku, yang mungkin kau tak kehendaki
Sadari, ku tak bisa menjelma kau
Kau tak bisa paksakan semua laku
Sungguh, menyembah seluruh label keyakinanmu ku tak bisa
Beri kesempatan sejenak saja membaur kepada Sang Pemberi Hidupku