aku tak pernah percaya. tak
dengan apa itu pahala
tapi aku percaya, segala yang baik akan berbalas baik: entah dari mana kekuatan itu
tuhan, begitu nyala kata itu dalam setiap wujud wicara hati ke hati
tak tahu sampai tidak setiap rapalan pesan itu
yang jelas itu senyata kukirimkan kepada pemilikku
penghembus nyawa pada raga yang para pendahulu sebutnya: manusia
: makhluk seolah berhati. kejamnya lebih tajam dari belati
betapa teganya ia membunuh sesamanya
menghancurkan kemanusiaannya sendiri
mengubur alam, kuasai keseluruhannya
lalu tak perlu kau repot menilai-nilai
biar kureka reka sendiri pahalaku sendiri
ups lupa, maaf aku tak percaya pahala
jadi biar ia menguap saja bersama alam: berproses menuju kebaikan kebaikan berikutnya