Sesap kedalaman Manusia nir manusia Endap endap merayap Memati nalar Jiwa terkurung Penjara kekosongan kosong Melahap segala Terjebak di antara Ombak menderu Tembus raga Lalui suara suara Ketika kita Setiap hari Menjadi jadi Kuasa melupa Sejati manusia ~Pantai Merak, 16 Agustus 2019
Kategori: Uncategorized
KPU Umumkan Hasil Pilpres Dini Hari Tadi
Penunjuk jam digital smartphone saya menunjuk pukul 06.30. Sambil ritual BAB pagi, saya berselancar di laman Instagram. Seorang kawan mengunggah photostory. Kira kira isinya: KPU telah umumkan hasil pilpres dalam Rapat Pleno dini hari tadi. Ini berarti lebih cepat satu hari dari yang dijadwalkan, 22 Mei. Mengutip detiknews.com, KPU mengumumkan bahwa jumlah suara sah nasional…
Kembali tak kembali
Selamat datang pemintal rindu Dari aku, tergugu menunggumu Sejak kakimu melangkah pergi Terpaut waktu, kupikir aku tlah lupa Nyata nyata tidak Meski kuusir dalam ingatan Merangsek masuk Lalu, kubukakan pintu kembali Meski hanya ilusiku Dan mimpi mimpi tidurku Kerap temukanmu Dalam kedamaian semesta
Makanan Pokok Indonesia Ternyata Bukan Nasi?
“Orang Indonesia itu kalau belum makan nasi itu namanya belum makan.” Mungkin ucapan di atas sering merasuki telinga kita. Makan bakso belum lengkap tanpa nasi. Makan mie instan, kurang kenyang tanpa nasi. Bahkan, makan siomay makin sedap kalau pakai nasi. Bahkan makan di Restoran Padang kurang lengkap rasanya kalau enggak nambah nasi. Makanya, pasti terjadi…
Istimewa
Tak perlulah mengistimewa Tuk jadi istimewa Karena istimewa Bukanlah mereka reka
Merdeka wkwkwk
Merdeka. Manis rambat kata. Di ujungnya bersiap kecewa. Penantian. Tak kunjung reda. Kecewa. Adalah jalan keluar. Menuju neraka yang entah dimana. Sedang kasmaran dicumbu surga. Ah Ah Ah. Matilah aku. Temaram ini temukanku pada kedua. Berada di antaranya sekian lama. Mengusung dosa dosa. Yang kulumat sendiri. Di negeri antah berantah. Merdeka adalah surga Merdeka adalah…
Menuju Esok
Pudar tunggu Di antara cahaya Menerang Perlahan redup: lenyap Penglihat menggelap Menuju hari tujuh belas Bulan empat Dua kosong satu Sembilan Memilih tak memilih Adalah petaka katanya Digelandang ke sudut Sumpah ceramah berupa rupa Kerumunan kerumunan atas nama Pasung jiwa jiwa merdeka Konstruksi ahli rasa Membusuki jelaga dalam bejana
Remang
Lintas aksara Kita kenalinya Merekam tikam Mencumbu silam Arah remang Tidak ada cahaya hari ini Entah untuk esok Menitik gamang Yang muda Bersilau galau Yang tua Merampas pulau Sehirupan bhineka Semangkuk aneka Rasa rasanya jenaka Hidup serupa boneka Mulut harimaumu dengungkan unicorn Menghitung kepala Tanah sudah kau jajah Lalu pikiran ditempa punah Merdeka tak pernah…
Rakuasa
Merancang bangun persatuan Lalu membualinya Seketika Hanya rancak sebentuk kata Mengumpul kepul Berbentuk angka Merangkak kau mencumbunya Bermain lamuti manisnya Berteriak lantang memanjat santun Tinju siapa yang menghadang Telan logika
basa basi debat pil pret
ruang dan waktu sekap deru mengangkang gemuruh kata, hilang kita menyela di antara waras dan gila di antara waras dan gila abu abu menyalak rupa rupa luka sapa keningmu setelah menuntuti nafas terakhir: kentut bajingan itu bernama pemilu lubang kakus kotak suara menunggu ditusuk: berak